Hari ini Gokiel Abiez berkata mengenai":
MENONTON film atau pertunjukkan melalui layar besar dengan kualitas gambar dan suara menggelegar mungkin sudah biasa, tapi bagaimana kalau kita menikmati tontonan seolah-olah
kita ikut masuk dalam gambar yang kita nonton, termasuk merasakan efek tiap gambar dan gerak yang diperankan para pemain. Wuih, tentu bakal memberikan sensasi tersendiri.
Anda penasaran, coba deh rasakan sensasi unik yang dihadirkan managemen PIM 21 Cineplex Palembang. Mulai pertengahan Juni, PIM 21 mnyajikan tayangan film 3 dimensi (3D) berjudul Toys Story III. Teknologi yang baru pertama kali di Palembang ini tersedia di studio satu dari empat studio.
Manager Operasional PIM 21, Sugeng Santosa didampingi Manager Operasional IP 21, Elvis Pahlevi, menjelaskan tayangan film 3D akan ditayangkan setiap hari selama kantor pusat menyediakan film 3D dan melihat respon penonton.
Untuk penayangan perdana beberapa waktu lalu, diakui respon penonton cukup besar. Selama membuka lima jam tayang seluruh kursi terisi penuh.Jika ditotal, saat itu hampir 870 seat terjual.Lalu apa bedanya tontonan 3D dengan tayangan film biasa.
Dijelaskan Sugeng, untuk tayangan 3D mempergunakan teknologi berkualitas yang mengedepankan efek kejernihan suara, ketajaman gambar dan kekuatan pencahayaan.
Sebelum masuk ke studio, penonton akan diberikan kacamata 3D. Alat ini wajib dipakai selama pertunjukkan berlangsung.
“Saat memakai kacamata inilah, sensasi efek suara dan gambar akan dirasakan langsung,” kata Sugeng dihadapan wartawan.
Penonton seolah-olah diajak ikut masuk kedalam film, saat ada gerakan jatuh penonton seakan-akan ikut terjatuh. Jarak antara penonton dan pemain film terasa begitu dekat bahkan hampir di depan mata.
Tak heran, ketika ada pertunjukkan salah satu pemain terluka, maka bagian tubuh penonton ikut merasakan sakit. Termasuk saat ada adegan menangis atau terjatuh. Seolah-olah tubuh ikut merasakan sakit.
“Inilah tantangan yang akan dirasakan langsung penonton, rata-rata untuk durasi film 3D sekitar dua jam,” kata Sugeng seraya menegaskan pihaknya menjamin keamanan kesehatan, dengan
memberlakukan sistem safety pada kacamata. Untuk tiket, nonton film 3D berbeda dengan film biasa dan 3D.
“Kita tidak ada target apapun, yang penting untuk tahap awalteknologinya bisa diterima dulu,” katanya seraya menjelaskan teknologi 3D baru diterapkan di Palembang, Medan dan Jakarta. Untuk launching selanjutnya akan dipusatkan di Balikpapan.
“Jadi secara umum baru empat kota saja yang menyajikan pertunjukkan film jenis ini,” katanya. (dewi handayani)Sumber : http://www.sripoku.com