Ternate (ANTARA) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri meminta Karang Taruna yang akan berusia ke-50 tahun kembali ke jati dirinya sebagai organisasi sosial yang melayani masyarakat, dan tidak lagi berpolitik.
"Di usianya yang ke-50, Karang Taruna perlu introspeksi diri dengan tidak lagi terikat dengan partai politik, karena Karang Taruna bukan untuk perebutan kursi," kata Menteri Sosial (Mensos) saat bertemu para pengurus Karang Taruna Nasional di Ternate, Maluku Utara, Sabtu.
Menurut dia, Karang Taruna seharusnya merupakan organisasi yang bersifat independen seperti pertama kali dibentuk di Kampung Melayu, Jakarta, yang melayani masyarakat di areanya.
"Saya tidak ingin ada politisasi Karang Taruna karena organisasi ini milik semua masyarakat dan hidup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk di desa-desa," katanya.
Namun demikian Mensos juga mengatakan, fungsi Karang Taruna di banyak daerah selama ini sudah cukup bagus dengan melakukan berbagai gerakan pemberdayaan di masyarakat.
Mensos juga menasihati agar pengurus Karang Taruna terus melakukan regenerasi agar pengurusnya selalu dipegang oleh anak-anak muda, bukan orang-orang tua.
Temu Karya Nasional Karang Taruna yang digelar di Ternate, Minggu (13/6), akan diikuti para pengurus Karang Taruna dari seluruh provinsi di Indonesia dan akan melakukan Pemilihan Ketua Umum periode berikutnya.
Mensos yang dijadwalkan akan membuka Temu Karya tersebut, Minggu, terpaksa mewakilkannya kepada Dirjen Pemberdayaan Sosial. Rusli Wahid dan kembali ke Jakarta pada Sabtu untuk mengikuti kegiatan penting lainnya.