KUALA LUMPUR(SINDO) – Indonesia masih punya peluang merengkuh gelar Piala AFF 2010.Partai penentuan akan terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno,Rabu (29/12),seusai tim nasional (timnas) kalah 0-3 di Stadion Nasional Bukit Jalil,Kuala Lumpur.
Pada laga final putaran pertama tadi malam, pasukan Merah Putih dipaksa menelan pil pahit. Pesta Harimau Malaya––julukan Malaysia–– bermula ketika striker Mohd Safee Sali mencetak gol pada menit ke-59 akibat kesalahan bek Maman Abdurahman dalam mengantisipasi bola. Malaysia berhasil memperbesar keunggulan setelah Mohamad Ashari bin Samsudin kembali menjebol gawang Markus Haris Maulana.Pesta tuan rumah ditutup gol Safee Sali pada menit ke-71 lewat sundulan kepala. Peluang paling bersih milik timnas datang lewat Ahmad Bustomi di babak pertama, tetapi tendangan kaki kirinya melenceng tipis di samping kiri gawang Khairul Fahmi Che Mat.Timnas sebenarnya bisa unggul lebih dahulu bila gol Cristian Gonzales pada menit ke-47 tidak dianulir wasit Toma Masaaki dari Jepang.
Tensi pertandingan pemuncak Piala AFF 2010 terasa sangat tinggi. Laga sempat dihentikan selama lima menit. Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl sempat menginstruksikan Firman Utina dkk agar menghentikan laga pada menit ke-53 akibat teror laser yang dilakukan suporter Malaysia. Markus sering diteror dengan laser hijau di bagian kepala dan muka. Striker Cristian Gonzales juga mendapat perlakuan serupa di perut. Momen ini tampaknya dimanfaatkan dengan baik oleh Harimau Malaya untuk mengatur skenario sebelum akhirnya gol pertama Safee Sali tercipta.Pada menit ke-65,LOC sempat meminta suporter Malaysia tidak memakai laser atau laga dihentikan.
Potensi teror laser sebelumnya sudah diwaspadai Merah Putih. Mereka sempat meminta AFF agar bersikap tegas terkait potensi teror tersebut. LOC final leg pertama Malaysia juga berjanji akan melakukan razia ketat terhadap suporternya.Problem serupa sempat dikeluhkan Vietnam dan dianggap sebagai biang kekalahan 0- 2 dari Malaysia di semifinal legpertama. ”Selamat atas kemenangan Malaysia. Laser mengganggu, tapi kami tidak mau memakai itu sebagai alasan. Pemain kami bermain buruk. Setelah tertinggal satu gol, konsentrasi turun, terutama lini belakang,” ungkap Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl. Terlepas dari teror laser, Firman Utina dkk bermain di bawah performa. Mereka terlihat canggung.
Bek M Ridwan bahkan hampir melakukan blunder saat salah melakukan umpan.Beruntung tendangan Kunanlan Subramaniam pada menit ke-22 melambung. Bukan hanya soal teror laser, Merah Putih tampaknya harus mengevaluasi mental bertarung Firman Utina dkk. ”Kami akan melakukan evaluasi. Tertinggal tiga gol tidak mudah, apalagi laga leg kedua juga hanya 90 menit. Kondisi itu sulit,tapi peluang tetap ada,”kata Riedl. Kekalahan Merah Putih pada final leg pertama seolah mengulang kutukan enam tahun silam lalu.Lolos ke final kali ketiga dengan sistem home and away, timnas kalah 1-3 dari Singapura.
Mereka gagal juara setelah kalah 1- 2 dari tuan rumah Singapura pada leg kedua. Sebelumnya timnas dua kali gagal menuntaskan misi juara. Pada Piala AFF 2002,timnas kalah 2-4 (2-2) dari Thailand. Nasib serupa juga terjadi pada 2000 karena mereka kalah 1-4 dari Thailand. Pelatih Timnas Malaysia Rajagobal Krishnasamy mengaku kemenangan ini berkat instruksinya kepada pemain agar tampil agresif sejak awal.Akibatnya positif bagi permainan Safiq Rahim dkk. ”Kami sebenarnya bisa mencetak empat gol, tapi wasit tidak memberikan penalti. Kami berharap laga leg kedua tetap fair, sebab kami sudah berlaku baik di sini.
Saat ada insiden laser, kami mau menghentikan laga.Kami memilih fokus karena target juara belum tercapai,”jelasnya. Kemenangan 3-0 Malaysia semakin lengkap karena Safee Sali saat ini berstatus top skor dengan empat gol. Dua gol lain dicetaknya saat Harimau Malaya menang 2-0 atas Vietnam di leg pertama semifinal. Tambahan dua gol dari Merah Putih tersebut otomatis menggusur posisi striker Indonesia Cristian Gonzales yang sudah mencetak tiga gol.
Tetap Ada Harapan
Menanggapi pemakaian sinar laser yang digunakan pendukung Malaysia untuk mengganggu konsentrasi pemain Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng agar melakukan protes langsung ke panitia. Belum diketahui, apakah Indonesia akan melakukan protes resmi melalui surat atau tidak. Karena laser ini, pemain Indonesia mengajukan protes hingga pertandingan tertunda beberapa menit.
”Saya sudah kontak Andi Mallarangeng untuk protes resmi,” ujar Presiden SBY saat nonton bareng di Puri Cikeas semalam. Meskipun tim Indonesia dirugikan pemakaian laser tersebut, Presiden meminta kepada penonton untuk tidak membalasnya di Jakarta nanti. Presiden meminta agar penonton Indonesia bertindak sportif. ”Saya ingin suporter Indonesia jangan ikut-ikutan menyoroti pemain lawan dengan laser pointer. Mari kita jadi bangsa sportif,” paparnya. Sementara itu,menyusul kekalahan 0-3 timnas dari Malaysia, Presiden SBY meminta semuanya untuk sportif mengakui kekalahan. Presiden juga meminta agar semuanya tidak putus asa karena masih ada leg kedua pada 29 Desember mendatang. ”Kita harus sportif,timnas kita kalah.Tapi kita tidak boleh putus harapan, tidak boleh patah semangat,” tandas Presiden SBY.
Presiden juga mengingatkan agar semuanya tidak saling menyalahkan menyusul kekalahan dari Malaysia. Presiden meyakini seluruh anggota timnas sudah berbuat yang terbaik. ”Jangan saling salah-menyalahkan. Saya yakin timnas kita juga berjuang untuk mencapai kemenangan di Kuala Lumpur,”paparnya. Kepada pemain, Presiden SBY berpesan untuk terus berjuang dan tidak menyerah sebelum pertandingan. ”Tidak perlu gentar.Tetap konsolidasi konsentrasi untuk raih kemenangan kembali pada tanggal 29 Desember.Selamat berjuang,” ujarnya. Acara nonton bareng yang digelar di pendapa kediaman Presiden semula berjalan meriah.
Saat lagu Indonesia Raya diperdengarkan, tamu undangan dan presiden ikut bernyanyi. Suasana tetap meriah pada awal laga hingga pertengahan babak kedua.Namun begitu Malaysia menyarangkan gol ketiga, suasana Cikeas mulai sepi. Suasana bahkan sangat senyap begitu wasit membunyikan peluit panjang. Sementara itu,kekalahan Indonesia 0-3 dari Malaysia tidak membuat Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum kecewa. Anas yang menyaksikan langsung laga di Stadion Bukit Jalil bersikap legawa Indonesia kalah di kandang Malaysia.
Justru ia berharap kepada rakyat Indonesia dan media jangan menghakimi timnas.”Akan lebih produktif kalau timnas dihibur, dimotivasi agar tetap bersemangat dan berkonsentrasi menghadapi pertandingan di Jakarta,” ujar Anas usai pertandingan. Menurut dia timnas masih punya kesempatan untuk bangkit karena belajar dari pengalaman dari awal timnas sangat menunjukkan permainan yang bagus. ”Jadi kita jangan sedih menerima kekalahan atas Malaysia. Kita juga harus belajar menerima kekalahan.Yang penting kita masih punya kesempatan. Satu lubang jarum pun kalau masih ada kesempatan, itu harus kita manfaatkan,”katanya.
Menghadapi laga putaran kedua, mantan Pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo mengaku masih menyimpan optimisme.Keyakinan Benny Dollo dilandasi keuntungan Indonesia sebagai tuan rumah. Menurutnya, keuntungan itu yang harus dimaksimalkan Firman Utina dkk untuk membalikkan kekalahan 0-3 dari Malaysia di leg pertama. Bahkan, dia berharap spirit Merah Putih semakin membara menjalani laga kandang. Mentalitas pantang menyerah memang wajib ditunjukkan Indonesia pada leg kedua. Sikap itu sangat dibutuhkan untuk meredam tingkat emosi Firman dkk dalam mengatasi ketertinggalan. “Mengejar defisit gol mutlak diperlukan, bahkan Indonesia perlu mengulang memori kemenangan atas Malaysia 5-1 di babak kualifikasi sebelumnya,”ujar Benny Dollo.
Mantan pelatih timnas lainnya, Danurwindo, mengatakan, kekalahan Indonesia dari Malaysia di leg pertama akibat blunder saat kebobolan pada gol pertama.Kebobolan akibat Maman tidak langsung membuang bola itu membuat kepercayaan diri Firman dkk mengendur dan kehilangan konsentrasi. (wahyu argia/edi yuli/ deky irawan jasri/maesaroh)
sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/371983/