Mulutmu harimaumu. Ungkapan tersebut pantas dialamatkan kepada Rafael Benitez. Sehari setelah mengultimatum Inter Milan, Presiden Massimo Moratti memutuskan menendang Rafa dari Giuseppe Meazza.
Benitez e’ Fuori (Benitez Dipecat), demikian judul La Gazzetta dello Sport edisi Senin (20/12) yang kontan dikutip sejumlah media di Eropa. Dalam laporannya, La Gazzetta dello Sport menyebut Moratti tidak terima dengan komentar yang dilontarkan sang allenatore.Setelah mengantarkan I Nerazzurri–julukan Inter–merebut trofi Piala Dunia Antarklub, Rafa–sapaan Benitez–menjatuhkan ultimatum. Dia meminta manajemen klub menggelontorkan uang untuk mendatangkan pemain pada bursa transfer musim dingin Januari nanti.
Bila tidak, mantan nakhoda Liverpool tersebut memilih dipecat. Benitez memaparkan musim lalu Inter mengeluarkan 80 juta euro untuk mendatangkan pemain, sedangkan dirinya tidak diberi sepeser pun untuk aktif di bursa transfer. “Tahun lalu lima pemain didatangkan dan menghabiskan uang 80 juta euro. Tapi, tahun ini dia tidak mengeluarkan uang untuk saya. Saya tidak tahu alasannya dan itu membuat saya sangat kecewa. Saya layak dihargai,” tandas Benitez dilansir Goal. Mendengar ucapan Benitez, Moratti murka. Dia akhirnya memilih menyudahi hubungan dengan pelatih kebangsaan Spanyol tersebut. Walau demikian, hingga petang waktu Italia, Moratti belum mau mengonfirmasi pemecatan Benitez.
”Saya lebih memilih tak bicara hari (kemarin) ini untuk menghindari risiko munculnya kontroversi,” ungkapnya kepada wartawan yang telah menunggu di luar kantornya. Agen Benitez, Emanuel Garcia Quilon, dalam wawancaranya dengan Radio Sportiva menegaskan bahwa kliennya 100% bakal bertahan bersama I Nerazzurri. ”Saya sudah bicara dengannya. Dia mengatakan tengah rileks dan merayakan kegembiraan bersama keluarganya,” ujarnya. Seiring dengan kabar pemecatan Benitez, berita siapa yang membesut Javier Zanetti dkk hingga akhir musim pun bermunculan. Nama Luciano Spalletti mencuat sebagai favorit suksesor Benitez.
Pelatih Zenit St Petersburg ini memang pilihan paling realistis. Spalletti tengah “menganggur”. Liga Rusia tempat Zenit berlaga sudah berakhir November lalu dengan mencatatkan Sine- Belo-Golubye–julukan Zenit–sebagai kampiun. Selain itu, Spalletti juga tahu betul persaingan Seri A. Sejak terjun sebagai pelatih tim Seri A, Spalletti telah menukangi sedikitnya tujuh tim. Namun, bersama AS Roma (2005–2009), kiprah pria berusia 51 tahun tersebut menyita perhatian publik sepak bola. Spalletti membawa Il Lupo–julukan Roma–menjadi pengganggu serius Inter dalam merebut scudetto.
Sebelum nama Spalletti mencuat, arsitek timnas Inggris Fabio Capello disebut-sebut merapat ke Giuseppe Meazza. Tapi, kabar tersebut memudar setelah Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) memberi penegasan bahwa Capello tidak bakal meninggalkan The Three Lions –julukan Inggris–hingga kontraknya selesai pada 2012.
Agen sekaligus putra Capello, Pierfillippo, kepada Dailymail, Minggu (19/12), menyebutkan kemungkinan ayahnya lebih memilih menjadi komentator televisi setelah mendampingi Inggris di Euro 2012. Selain Spalletti dan Capello, masih ada alternatif lainnya, yaitu legendaris Inter Walter Zenga. Saat ini Zenga bekerja bersama klub Arab Saudi Al-Nassr setelah sempat menukangi dua klub Seri A Catania dan Palermo.
Benitez e’ Fuori (Benitez Dipecat), demikian judul La Gazzetta dello Sport edisi Senin (20/12) yang kontan dikutip sejumlah media di Eropa. Dalam laporannya, La Gazzetta dello Sport menyebut Moratti tidak terima dengan komentar yang dilontarkan sang allenatore.Setelah mengantarkan I Nerazzurri–julukan Inter–merebut trofi Piala Dunia Antarklub, Rafa–sapaan Benitez–menjatuhkan ultimatum. Dia meminta manajemen klub menggelontorkan uang untuk mendatangkan pemain pada bursa transfer musim dingin Januari nanti.
Bila tidak, mantan nakhoda Liverpool tersebut memilih dipecat. Benitez memaparkan musim lalu Inter mengeluarkan 80 juta euro untuk mendatangkan pemain, sedangkan dirinya tidak diberi sepeser pun untuk aktif di bursa transfer. “Tahun lalu lima pemain didatangkan dan menghabiskan uang 80 juta euro. Tapi, tahun ini dia tidak mengeluarkan uang untuk saya. Saya tidak tahu alasannya dan itu membuat saya sangat kecewa. Saya layak dihargai,” tandas Benitez dilansir Goal. Mendengar ucapan Benitez, Moratti murka. Dia akhirnya memilih menyudahi hubungan dengan pelatih kebangsaan Spanyol tersebut. Walau demikian, hingga petang waktu Italia, Moratti belum mau mengonfirmasi pemecatan Benitez.
”Saya lebih memilih tak bicara hari (kemarin) ini untuk menghindari risiko munculnya kontroversi,” ungkapnya kepada wartawan yang telah menunggu di luar kantornya. Agen Benitez, Emanuel Garcia Quilon, dalam wawancaranya dengan Radio Sportiva menegaskan bahwa kliennya 100% bakal bertahan bersama I Nerazzurri. ”Saya sudah bicara dengannya. Dia mengatakan tengah rileks dan merayakan kegembiraan bersama keluarganya,” ujarnya. Seiring dengan kabar pemecatan Benitez, berita siapa yang membesut Javier Zanetti dkk hingga akhir musim pun bermunculan. Nama Luciano Spalletti mencuat sebagai favorit suksesor Benitez.
Pelatih Zenit St Petersburg ini memang pilihan paling realistis. Spalletti tengah “menganggur”. Liga Rusia tempat Zenit berlaga sudah berakhir November lalu dengan mencatatkan Sine- Belo-Golubye–julukan Zenit–sebagai kampiun. Selain itu, Spalletti juga tahu betul persaingan Seri A. Sejak terjun sebagai pelatih tim Seri A, Spalletti telah menukangi sedikitnya tujuh tim. Namun, bersama AS Roma (2005–2009), kiprah pria berusia 51 tahun tersebut menyita perhatian publik sepak bola. Spalletti membawa Il Lupo–julukan Roma–menjadi pengganggu serius Inter dalam merebut scudetto.
Sebelum nama Spalletti mencuat, arsitek timnas Inggris Fabio Capello disebut-sebut merapat ke Giuseppe Meazza. Tapi, kabar tersebut memudar setelah Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) memberi penegasan bahwa Capello tidak bakal meninggalkan The Three Lions –julukan Inggris–hingga kontraknya selesai pada 2012.
Agen sekaligus putra Capello, Pierfillippo, kepada Dailymail, Minggu (19/12), menyebutkan kemungkinan ayahnya lebih memilih menjadi komentator televisi setelah mendampingi Inggris di Euro 2012. Selain Spalletti dan Capello, masih ada alternatif lainnya, yaitu legendaris Inter Walter Zenga. Saat ini Zenga bekerja bersama klub Arab Saudi Al-Nassr setelah sempat menukangi dua klub Seri A Catania dan Palermo.
sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/370919/