Dalam penelitian terakhir yang dipublikasikan di Scientific American, Professor Thomas Kirkwood, Director of the Institute for Ageing and Health di Newcastle, Inggris mengungkapkan bahwa secara genetik, pria lebih mudah habis dibanding wanita.
Sebelum ini, orang berpikir bahwa manita hidup lebih lama karena pria umumnya mengalami stress lebih berat di pekerjaannya dibanding wanita. Akan tetapi ini tidak terbukti karena wanita kini juga mengerjakan pekerjaan yang sama dengan pria. Sementara kesenjangan harapan hidup rata-rata di antara keduanya tetap jauh.
Teori lain, wanita diperkirakan berusia lebih panjang karena mereka tidak cenderung tidak memiliki kebiasaan buruk seperti minum minuman keras, merokok, ataupun sering mengonsumsi makanan tidak sehat. Teori ini juga tidak terbukti karena meski wanita hidup lebih lama, akan tetapi dibanding pria saat sudah manula, rata-rata tingkat kesehatan mereka lebih rendah saat di usia sama.
Wanita atau betina pada spesies lain juga ternyata relatif memiliki umur yang lebih panjang dibanding pejantan. Lalu, apa yang membuat wanita ataupun betina lebih panjang umur dibanding pria atau pejantan?
Seperti dikutip dari Physorg, 12 November 2010, dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa tikus betina memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memperbaiki sel tubuhnya dibanding tikus jantan. Akan tetapi, ini berubah ketika ovarium tikus tersebut diangkat.
Hal yang serupa terjadi pada tikus jantan. Tikus jantan yang dikebiri memiliki umur yang lebih panjang dibanding tikus jantan yang peralatan kelaminnya tetap lengkap.
Kirkwood juga menemukan bukti dari sebuah rumah sakit jiwa di Kansas di mana tindakan pengebirian sempat menjadi hal yang lumrah untuk membantu pasien. Dari bukti-bukti yang dikumpulkan, rata-rata pria yang dikebiri berusia 14 tahun lebih panjang dibanding pria-pria normal.
“Wanita lebih membutuhkan tubuh yang sehat karena tubuh mereka memiliki peranan yang lebih penting saat membesarkan keturunan mereka,” kata Kirkwood. “Pria tidak memiliki peranan tersebut sehingga sel tubuh mereka tidak ada hubungannya dengan umur lebih panjang,” ucapnya.
Kirkwood menyebutkan, tingkat testosteron juga tampaknya mempengaruhi pendeknya umur pria. Jadi, jika Anda seorang pria, menjadi pria perkasa bukanlah kunci agar Anda panjang umur.
Meski teori yang dibuatnya tidak bisa disebut akurat secara absolut, tetapi Kirkwood yakin bahwa alasan di atas merupakan penjelasan biologis yang paling masuk akal mengapa wanita lebih panjang umur.
sumber : vivanews.com