Topik Hari ini GOKIEL ABIEZ Yaitu mengenai":Situbondo (jurnalbesuki.com) - Kondisi Janur (12) bocah SD kelas 6 yang tubuhnya ditumbuhi banyak kutil, sampai saat ini masih memprihatinkan. Warga Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran ini, hanya pasrah menerima nasib. Penyakit itu mulai timbul sejak usia 9 tahun.
kesehariannya Janur bertempat tinggal dirumah yang dindingnya terbuat dari anyaman bambu dan berlantaikan semen dan tanah yang sudah banyak yang bolong serta atap yang dipastikan jika musim hujan akan bocor, Ia tinggal bersama ibunya yang kesehariannya bekerja serabutan sehingga untuk pengobatan penyakit anaknya hanya menggunakan ramuan yang dibuatnya secara alami yang berada disekitarnya.
Ketika ditemui dirumahnya, Janur didampingi ibunya menceritakan kutil yang tumbuh di tubuhnya semakin lama semakin berkembang biak. Yang membuat dia takut, saat digaruk, bentolan-bentolan itu mengeluarkan darah layaknya penyakit cacar yang mengeluarkan nanah.
Dia sudah berusaha berobat ke dokter di puskesmas guna menyembuhkannya. “Saya hanya diberikan obat sekedarnya saja oleh dokter, saya tak tahu harus mengadu ke mana lagi tentang penyakit anak saya ini yang tiap hari makin bertambah banyak,” kata Bu.Ita, setengah putus asa.
Saat diperiksa, menurut keterangan pihak dokter Janur menderita penyakit kulit dan harus diobati secara intefsif oleh tim medis agar penyakit yang berupa kuti sebesar biji jagung itu tidak bertambah banyak di sekujur tubuhnya.
Seringkali saat bersekolah Janur merasa minder ketika bermain bersama-sama temannya karena penyakit yang dideritanya dan sejak menderita penyakit tersebut ketika pulang sekolah sering berdiam diri di rumah.
Mengetahui kondisi anaknya itu, Bu.Ita merasa sedih uang yang didapatnya dari bekerja serabutan hanya cukup untuk makan saja, sehingga harapan untuk sembuh bagi anaknya selalu disimpannya di dalam hati sehingga ia berharap ada dermawan yang mau membantu mengobati penyakit anaknya.
Ketika ditanya apakah ada upaya dari pemerintah setempat untuk membantunya menyembuhkan penyakit itu, dia bilang belum ada. “Saya pasrah saja pada Tuhan. Semuanya telah terjadi dan semoga ada dermawan yang sudi membantu pengobatan anak saya hingga sembuh” katanya.(sug/jb1)
sumber : http://jurnalbesuki.com
Ketika ditemui dirumahnya, Janur didampingi ibunya menceritakan kutil yang tumbuh di tubuhnya semakin lama semakin berkembang biak. Yang membuat dia takut, saat digaruk, bentolan-bentolan itu mengeluarkan darah layaknya penyakit cacar yang mengeluarkan nanah.
Dia sudah berusaha berobat ke dokter di puskesmas guna menyembuhkannya. “Saya hanya diberikan obat sekedarnya saja oleh dokter, saya tak tahu harus mengadu ke mana lagi tentang penyakit anak saya ini yang tiap hari makin bertambah banyak,” kata Bu.Ita, setengah putus asa.
Saat diperiksa, menurut keterangan pihak dokter Janur menderita penyakit kulit dan harus diobati secara intefsif oleh tim medis agar penyakit yang berupa kuti sebesar biji jagung itu tidak bertambah banyak di sekujur tubuhnya.
Seringkali saat bersekolah Janur merasa minder ketika bermain bersama-sama temannya karena penyakit yang dideritanya dan sejak menderita penyakit tersebut ketika pulang sekolah sering berdiam diri di rumah.
Mengetahui kondisi anaknya itu, Bu.Ita merasa sedih uang yang didapatnya dari bekerja serabutan hanya cukup untuk makan saja, sehingga harapan untuk sembuh bagi anaknya selalu disimpannya di dalam hati sehingga ia berharap ada dermawan yang mau membantu mengobati penyakit anaknya.
Ketika ditanya apakah ada upaya dari pemerintah setempat untuk membantunya menyembuhkan penyakit itu, dia bilang belum ada. “Saya pasrah saja pada Tuhan. Semuanya telah terjadi dan semoga ada dermawan yang sudi membantu pengobatan anak saya hingga sembuh” katanya.(sug/jb1)
sumber : http://jurnalbesuki.com