Yang paling mengejutkan dan menusuk hati supporter Indonesia adalah kemajuan Laos. Dalam pergelaran Sea Games terakhir Indonesia dikalahkan oleh Loas 2 gol tanpa balas. Kenyataan yang sangat menyakitkan karena dalam sejarah sepak bola Indonesia, Laos tidak pernah bisa mengalahkan Indonesia.
Ada apa dengan sepak bola Indonesia?? Banyak faktor yang menyebabkan sepakbola Indonesia seprti terjun payung. Banyak yang berkata “ Sepak bola Indonesia tidak akan maju karena supporter nya suka pada rusuh” atau “Supporter di Indonesia kampungan, kalau tim kesayangnnya kalah pasti rusuh, wajar saja sepak bola nya tidak maju-maju.”
Harus diakui supporter klub Liga Indonesia selalu berbuat rusuh yang menjurus anarkis, tidak hanya supporter berbeda tim tapi juga supporter dengan tim yang sama. Tak perlu disebutkan lagi kerusuhan yang ditimbulkan oleh mereka. Semua orang sudah tahu bagaimana Viking vs The Jakmania ataupun Aremania vs Bonek. Tidak hanya 4 kelompok terbesar itu, kelompok lainnya pun selalu berulah.
Tapi perlu ditekankan KETERPURUKAN SEPAKBOLA INDONESIA BUKAN KARENA SUPPORTERNYA YANG SUKA RUSUH. Tulisan ini bukan merupakan pembenaran bagi kerusuhan yang selalu ditimbulkan oleh supporter di Indonesia. Segala bentuk kerusuhan itu adalah hal negative apapun alasannya.
Jika kita berkaca kepada sepak bola Eropa, sepakbola yang sudah sangat maju. Supporter di benua biru itu justru lebih keras dan lebih gila. Di Eropa semua orang sudah tahu reputasi buruk Hooligan dan Ultras. Hooligan merupakan sebutan untuk supporter Inggris dan Ultras sebutan untuk supporter Italia. Dan kemudian nama itu diadopsi oleh negara-negara lain di Eropa bahkan sampai ke Asia. Saya tidak akan menjelaskan lebih jauh lagi tentang Hooligan dan Ultras silahkan saja liat video di bawah ini dan anda nilai sendiri
Terakhir bagi kalian yang menganggap keterpurukan sepak bola Indonesia karena ulah supporternya, Kalian SALAH BESAR!!!!. Selama Rezim NH berkuasa di PSSI sampai kapanpun sepakbola Indonesia tidak akan maju. Rezim NH tidak benar-benar mencintai sepakbola mereka hanya menjadikan PSSI sebagai kendaraan politik untuk mencapai tujuan pribadi dan golongannya.
Sumber : www.suporter-indonesia.com