Selasa, 27 Juli 2010
Peristiwa Terjadinya Petir dan Guruh
Topik Hari ini Gokiel Abiez Yaitu mengenai":Allahhu Akbar! Teriakku kaget, sewaktu petir menyambar-nyambar alam semesta seakan tak mau tau apa yang dikerjakan manusia lemah sepertiku ini. Padal apa yang aku lakukan ini semata-mata untuk mencari ridhoMu saja, karna waktu itu tepat pada sepertiga malam yaumul baidh. Kasihan juga sang rembulan, kecantikannya tertutup oleh gumpalan awan hitam yang tak kunjung sirna di malam itu. Setelah kitabku selesai kulantunkan, aq mencoba berbaring diatas bad kecilku sambil membaca majalah yang kubaca sesaat sebelum ku tertidur.
Tepat bukaan ke 13 (baca : halaman 13), tampak di depan mata sebuah artikel yang membahas tentang bagaimana terjadinya petir. Dimana artikel ini bersumber dari HarunYahya.com.
Terjadinya petir akibat perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir merupakan lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Prinsip dasarnya sama dengan lompatan api pada busi motor. Petir terjadi minimal dua sambaran, sambaran pertama muatan negatif mengalir dari awan ke permukaan tanah. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dimana kedua kilat tersebut beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan.
Setelah muncul petir lalu disusul oleh suara menggelegar yang disebut guruh. Bagaimana terjadinya guruh? Kilatan yang terbentuk, turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu milidetik dan sambaran dengan arah berlawanan menuju awan dalam tempo 70 mikrodetik. Terjadinya guruh yang menggelegar disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan petir dan guntur terjadi susul menyusul.
Setelah selesai kubaca artikel itu, semakin aku mengagumiNya. Subhanallah, Maha Suci Allah yang menciptakan petir dan guruh dengan tujuan sebagai sumber rasa takut dan harapan bagi manusia sehingga bisa lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan padaNya.
Sumber : http://www.mbakulfa.com
YOU MIGHT ALSO LIKE