Hari ini Gokiel Abiez berkata mengenai":
Dua kali menghadapi tim-tim Asia di Piala Dunia, Brasil selalu bisa melesakkan empat gol; mengalahkan Cina 4-0 di Piala Dunia 2002, dan mempecundangi Jepang 4-1 di Piala Dunia 2006.
Brasil tak pernah kalah di laga pembuka Piala Dunia dalam 76 tahun. Spanyol menjadi satu-satunya tim yang bisa mengalahkan Brasil di laga pembuka Piala Dunia, yaitu tahun 1934.
Namun Carlos Dunga, pelatih Brasil, tak ubahnya menghadapi sekumpulan orang misterius ketika menghadapi Korea Utara di Ellis Park. Bukan tidak mungkin laga ini menjadi mimpi buruk bagi Brasil.
Brasil kerap kesulitan menghadapi tim-tim yang bermain ultra-defensif. Sepanjang kualifikasi, Brasil tiga kali dipaksa bermain tanpa gol oleh Bolivia, Kolombia, dan Venezuela, di depan publiknya.
Dunga memperkirakan Korut, penghuni ranking terendah yang hadir di Piala Dunia 2010, akan menggunakan pendekatan sama. Terlebih, 80 persen pemain yang dibawa Korut ke Afrika Selatan berbasis di dalam negeri.
Kim Jong-hun, pelatih Korut, lebih misterius lagi. Ia tertutup bagi pers, dan tak banyak mengumbar kata. Laga pemanasan Korut juga tak banyak mendapat liputan media, sehingga Brasil harus banyak belajar dari tim-tim yang pernah menghadapinya.
Yang diketahui Dunga terbatas pada satu hal; Korut memiliki kenangan manis di Piala Dunia 1966, ketika menyingkirkan Italia, dan bermain luar biasa sebelum dikalahkan Portugal 5-3 di perempat final.
Masukan bagi Dunga datang dari Gerardo Martino, pelatih Paraguay. Menurut Martino, Korut adalah yang mampu bertahan dengan sangat baik, sangat cepat melakukan serangan balik, dan menyulitkan lawan di semua lini.
Sven-Goran Eriksson, pelatih Pantai Gading, punya kesan sama. Menurutnya, terlalu sedikit orang tahu tentang Korut, tapi mampu bermain dengan baik. Korut, lanjut Eriksson, memiliki sekumpulan pemain tak kenal lelah.
Hasil laga persahabatan Korut memang tidak mengesankan, tapi itu bukan alasan bagi Brasil untuk meremehkannya. Berbeda dengan Korut, hasil laga persahabatan Brasil sangat mengesankan, tapi tidak ada jaminan Tim Samba bisa menduplikasinya di laga pertama Grup G.
Brasil
15-10-2009 Brasil 0 - 0 Venezuela
15-11-2009 Brasil 1 - 0 Inggris
17-11-2009 Oman 0 - 2 Brasil
03-03-2010 Irlandia 0 - 2 Brasil
02-06-2010 Zimbabwe 0 - 3 Brazil
Korea Utara
18-03-2010 Meksiko 2 - 1 Korea Utara
22-04-2010 Afsel 0 - 0 Korea Utara
15-05-2010 Paraguay 1 - 0 Korea Utara
26-05-2010 Yunani 2 - 2 Korea Utara
06-06-2010 Nigeria 3 - 1 Korea Utara
Situasi Brasil
Julio Cesar kembali ke bawah mistar, setelah absen dalam laga persahabatan melawan Tanzania akibat cedera punggung. Satu-satunya yang membuat pening pelatih Carlos Dunga adalah memilih antara Elano dan Ramires.
Elano lebih berpengalaman. Ramirez punya bakat, dan berpotensi bersinar sejak laga pertama. Dunga tidak ingin ambil risiko dengan meninggalkan Elano. Ia menjadikannya sebagai starter. Ramires akan diberi kesempatan beberapa menit di babak kedua.
Prakiraan Susunan Pemain (4-4-2): Julio Cesar, Maicon, Lucio, Juan, Michel Bastos, Felipe Melo, Gilberto Silva, Elano, Kaka, Robinho, Luis Fabiano.
Situasi Korea Utara
Pelatih Kim Jong-hun hanya akan kehilangan Kim Yong-jun, yang terkena larangan berlaga. Ia tidak terlalu gundah, karena Korut sama sekali tidak kehilangan kekuatan. An Yong-hak dan Jong Tae-se akan menjadi tumpuan negeri Stalinist terakhir di muka bumi.
Korut relatif hanya mengandalkan kekuatan mental, dan motivasi mengikuti jejak saudara mereka; Korsel, yang meraih kemenangan pertama. Serta memori 1966. Pilihan bagi Korut adalah meladeni kelebihan teknik Brasil dengan pendekatan fisik.
Prakiraan Susunan Pemain (4-4-2): Ri Myong-guk, Ri Kwang-chon, Nam Song-chol, Pak Chol-jin, Ri Jun-il, Ji Yun-nam, Mun In-guk, An Yong-hak, Pak Nam-chol, Hong Yong-jo, Jong Tae-se.
Pemain Layak Diamati
Luis Fabiano: Memang sulit menyebut siapa pemain Brasil layak diamati dalam laga ini. Namun Luis Fabiano berpeluang mengawali upayanya meraih Golden Boot, dengan mengemas dua atau tiga gol pada laga perdana.
Jong Tae-Se: Publik Semenanjung Korea, bahkan seluruh Asia, menyebutnya Asian Rooney. Ia telah membuktikan kualitasnya ketika dua kali membobol gawang Yunani, dan sekali ke gawang Nigeria. Jika lini belakang Brasil mengabaikannya, Jong Tae-se akan menambah koleksi golnya.
Prediksi
Laga ini bukan tidak mungkin menjadi World Cup's all-time shock bagi Brasil. Namun, siapa berani memprediksi Brasil akan tersungkur. Castrol World predictor memperkirakan peluang Brasil memenangkan laga mencapai 80 persen, meski Korut akan bermain ultradefensif.
sumber = http://id.sports.yahoo.com/football/world-cup/news/preview-piala-dunia-2010-brasil-vs-korea-utara--fbintl_goal-id-101014565b85a03f8d46e35685db32fc.html