Liputan6.com, Jakarta: Angkutan umum menjadi tempat yang nyaman bagi "pria" untuk melakukan hal-hal yang berbau melecehkan. Kasus pelecehan terhadap kaum perempuan terutama di atas angkutan umum seperti kereta listrik serta Transjakarta bukanlah rahasia lagi.
Pelecehan seksual di atas Transjakarta berlangsung saat kendaraan umum andalan masyarakat ini padat seperti pada jam-jam berangkat dan pulang kerja. Adapun pelecehan yang dilakukan antara lain menempelkan atau menggesekkan bagian vitalnya ke tubuh si perempuan.
Ironisnya jarang perempuan korban pelecehan yang berani melawan atau berteriak. Kebanyakan korban melapor ketika hendak turun saja. Namun tengah pekan lalu, perempuan korban pelecehan di Koridor I dengan rute Blok M-Kota melaporkan pelakunya kepada polisi.
Kaum wanita pengguna Transjakarta berharap keamanan dan kenyamanan dalam bus ditingkatkan. Sebab kapasitas penumpang pada jam jam sibuk selalu padat. Sejumlah penumpang mengusulkan adanya pemisahan penumpang laki-laki dan perempuan agar tak ada pelecehan.
Seyogianya pemerintah memberikan alternatif lain agar terhindarnya perempuan dari pelecehan seksual. Dengan demikian kaum hawa akan merasa nyaman dan aman serta kejadian serupa tak terulang lagi. Namun yang tak kalah penting, perempuan harus tetap waspadasumber = http://id.news.yahoo.com/lptn/20100609/tpl-hati-hati-pelecehan-seksual-di-trans-9c562ac.html