Namanya Cak Hadi, dia hanyalah seorang penjual bakso. Bakso Cak Hadi sangat terkenal di lingkungan kami. Baksonya yang paling terkenal adalah bakso sumsum. Bagi yang ingin menikmati kelezatan bakso sumsum Cak Hadi harus memesannya terlebih dahulu karena bakso sum-sum banyak peminatnya. Bakso sum-sum memang sangat enak, cara memakannya-pun unik, bakso sumsum harus langsung dimasukkan kedalam mulut dipecahkan didalam mulut kemudian lumerlah sumsum didalam mulut. Mak…Nyussssssss rasanya.
Selain terkenal dengan bakso sumsumnya, Bakso Cak Hadi juga dikenal dengan “Bakso Setan”. Kenapa bisa disebut bakso setan, karena ketika keliling nyampe depan rumahku itu susah tengah malam. Sekitar jam 12 malam sampai jam dua malam. Dan demi merasakan enaknya bakso Cak Hadi kita sekeluarga harus rela begadang. Semua itu kita lakukan demi merasakan semangkok bakso.
Tetapi lama kelamaan karena tidak kuat lagi begadang demi menikmati semangkuk bakso, kami memutuskan jika ingin menikmati bakaso Cak Hadi maka kami akan pergi ke rumahnya. CAk Hadi sebelum berkeliling berjualan bakso dulu di depan rumahnya.
Ada satu pertanyaan besar yang menggelaut di benak saya. Pertanyaan itu sering muncul ketika saya makan bakso Cak Hadi. Mengapa kondisi Cak Hadi tidak berbeda jauh dengan kondisinya beberapa tahun lalu? Saya sudah mengenal Bakso Cak Hadi kurang lebih 8 tahun. Beliau masih saja berdagang bakso tanpa niat ingin membuka cabang. Padahal baksonya mampu bersaing dengan baksa-bakso yang ada di Indonesia. Kenapa saya bisa berbicara seperti itu, karena enaknya baksonya tidak perlu diragukan lagi. Ayah saya saja cuma mau makan bakso ya bakso cak hadi saja atau paman saya yang agak anti makan bakso tetapi mampu makan bakso cak hadi sampai dua mangkok.
Kondisi di atas beda sekali dengan pedagang lain yang kini usahanya telah maju pesat, ambil contoh Bakso Cak Man atau Bakso President yang sangat terkenal di Malang. Kedua bakso tersebut sudah memiliki cabang dimana-mana, dan memiliki pegawai yang cukup banyak. Dan kedua bakso tersebut sudah sering diliput oleh acara-acara kuliner.
Ini sangat berbeda dengan Bakso Cak Hadi, yang tidak berniat untuk membuka cabang, pegawai yang dimilikinya saja hanyalah anak dan istrinya. Selain itu Bakso Cak Hadi hanya buka di rumahnya dari jam 5 sore sampai sehabis shalat isya’ kemudian dia akan memulai berkeliling berjualan bakso hingga baksonya habis. Bakso Cak Hadi-pun setiap kamis malam jum’at libur.
Dan yang aneh adalah ketika ada salah satu pelanggannya yang ingin memasukkan Bakso Cak Hadi kesebuah acara kuliner. Beliau dengan halusnya menolak, alasannya saya sudah cukup puas dengan apa yang sudah tuhan berikan. Lagipula nanti kalo sudah diliput saya akan semakin repot, keadaan seperti ini sudah cukup buat saya dan keluarga.
Entah, faktor apa yang menyebabkan Cak Hadi tidak mau mengembangkan usahanya. Tidak pernah terpikir oleh Cak Hadi untuk menjadi entrepreneur kelas kakap, yah sudah bisa makan sehari saja sudah cukup. Begitulah pemikirannya, sangat minimalis.
Jika kita melihat pebisnis lain yang memiliki motivasi untuk mengembangkan usahanya, hal ini tidak terjadi di Cak Hadi. Cak Hadi memang seorang entreprenur tetapi beliau belum ingin menjadi seorang entreprenur sejati. Cak Hadi memiliki beberapa jiwa entreprenur, yaitu: Kreatif, karena tantangan yang dihadapi semakin ketat, maka dituntut seorang entrepreneur harus selalu kreatif, memunculkan ide-ide baru. Seperti Cak Hadi, adalah seorang Entrepreneur sejati, menciptakan bakso varian-varian yang sangat unik, misalnya bakso dengan isi kuning telur, bakso sumsum, bakso hati, dll.
Selain itu Cak Hadi adalah seorang entreprenur yang Pantang Menyerah karena beliau mampu mempertahankan usahanya hingga saat ini walaupun bermunculan pengusaha-pengusaha bakso lainnya.
Yang tidak dimiliki oleh Cak Hadi adalah memiliki impian yang tinggi. Seorang Entrepreneur harus memiliki mimpi yang sangat kuat dan mereka akan ACTION mewujudkan impian mereka, banyak dari entrepreneur sukses ditanya, “Awal dari kesuksesan mereka” dan mereka menjawab dengan satu kata, “Awali dengan Mimpi dan ACTION untuk mewujudkan mimpi Anda”. Cak Hadi memang memiliki impian tetapi impiannya hanya cukup seperti apa yang sudah dia miliki saat ini.
Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/2010/06/22/entrepreneur-sejati-yang-aneh/