INILAH.COM, Jakarta- Apakah prediksi suku Maya akan benar? Akankah dunia berakhir pada 2012 seperti tertulis di kalender Maya? atau 2012 hanya mengindikasikan awal baru?.
Selama 20 tahun terakhir telah ada berbagai bencana alam yang melanda. Diantaranya adalah gempa bumi di Samudera Hindia yang menyebabkan tsumani di Sumatera, hingga menyebabkan kematian sekitar 230 ribu manusia, serta kerusakan di 14 negara.
Tidak hanya itu, jumlah badai pun meningkat di Atlantik, termasuk Katrina yang menyapu sebagian besar wilayah New Orleans. Selain gempa bumi Haiti yang diperkirakan telah menewaskan 300 ribu orang.
Banyaknya kepunahan di planet kita menyebabkan perubahan dan adaptasi secara konstan. Keberadaan manusia, baru terlihat ada gambaran sekitar 200 ribu tahun lalu, dari kemunculan dunia sekitar 4,5 juta miliar tahun lalu.
Pada tahun 3000 SM, kelompok ahli matematika telah muncul di semenanjung Yucatan, Mesoamerica. Masyarakat Maya inilah yang membuat kalender rumit berdasarkan siklus planet di sekitar bumi.
Saat terjadi penyerangan pada abad 16, bangsa Spanyol menghancurkan sebagian besar literatur Maya sebagai cara untuk menyebarkan agama Katolik.
Namun beberapa tulisan masih tersimpan, dan ini yang diharapkan para ahli bisa membantu untuk memahami kalender Maya.
Ahli dari Jerman, Ernst Forstemann selama 20 tahun berusaha mengurai misteri kalender Maya. Berdasarkan perhitungan kalender yang berakhir 13-0-0-0-0 diartikan sebagai 21-12-2012 untuk penanggalan modern.
Banyak spekulasi yang menyebutkan kalender itu tepat. Beberapa percaya bahwa akibat panas matahari suhu inti bumi akan meningkat dan meluas.
Hal itu akan menyebabkan ledakan gunung berapi, hingga menimbulkan gempa bumi dan perubahan medan magnet mengubah arsh kutub.
Beberapa orang mengatakan bahwa laboratorium Large Hadron Collider di Swiss bisa menghasilkan lubang hitam, yang akan memakan planet kita dan menyebabkan kepunahan.
Sementara beberapa percaya bahwa planet kita mungkin akan bertabrakan dengan planet lain, seperti Nibiru atau Planet X. Semua ini bisa menyebabkan kepunahan manusia.
“Masyarakat Maya adalah pengamat langit,” kata Dr John M Jenkins, ahli astrophysicist dari San Francisco yang mempelajari budaya Maya dan akurasi astrologi mereka yang luar biasa.
“Setelah melakukan penelitian kalender kuno mereka, serta membandingkan dengan studi langit menghasilkan perkiraan sekitar Desember 2012. Kami menemukan apa yang kita percaya alasan masyarakat Maya memilih tanggal pasti itu, sebagai akhir dari kalender mereka.”
Dr Jenkins menjelaskan,”Titik balik matahari (Winter Solstice) jatuh pada tanggal tersebut, namun yang berbeda dari sebelumnya adalah Galactic Alignment. Bumi bergerak sangat lambat di porosnya dan mengubah posisi siang dan malam serta titik matahari sekitar 1 derajat setiap 71,5 tahun, sedangkan Galactic Alignment terjadi satu kali setiap 26 ribu tahun”.
“Inilah yang mungkin ingin ditekankan masyarakat Maya soal akhir 2012 di kalender mereka,” katanya.
Sumber : http://www.inilah.com/news/read/teknologi/2010/06/03/576621/benarkah-kalender-maya-kiamat-2012/