Hari ini Gokiel Abiez berkata mengenai":
Tampaknya upaya Iran mengampanyekan penghapusan Israel dari peta dunia sedikit mengalami kemajuan dan ternyata ada juga pihak yang mendukung upaya ini.
Sejak Israel menggelindingkan kontroversi menyangkut pernyataan Presiden Republik Iran, Mahmoud Ahmadinejad, tentang penghapusan Israel dari peta dunia, rezim Zionis pun gencar mengesankan dirinya tertindas. Menariknya secara kebetulan Israel terhapus dari peta dunia dan fenomena ini membuat sejumlah pihak mulai bersuara.
Andrea Peyser, kolomnis koran New York Post, yang dinilai sebagai salah satu aset berharga sang raja media dunia, Rupert Murdock, mengungkap fakta menarik ini. Dalam tulisan terbarunya, Persey menyebutkan, "Tampaknya upaya Iran untuk menghapus Israel dari peta dunia mendapat dukungan, Anda cukup mengunjungi toko-toko lokal dan Anda lihat di sana." Menurutnya, seorang pelajar putri berusia 12 tahun yang tidak jelas apakah ia Yahudi atau bukan, setelah membeli globe dunia mainan, menyadari bahwa tidak tercantum nama Israel pada globe tersebut, dan tepat di peta yang seharusnya ditemukan nama Israel hanya tercantum nama Palestina.
Ini adalah awal dari kisah yang diperkirakan akan membuat perusahaan pengimpor mainan tersebut di Amerika menghadapi masalah besar.
Namun kali ini, penghapusan Israel itu tidak dilakukan oleh Inggris sebagai pendiri rezim ilegal di bumi Palestina itu. Melainkan aksi dari rekan bermata sipit. Sebuah perusahaan mainan di Cina telah memproduksi ratusan ribu bahkan diperkirakan sampai jutaan globe mainan yang disebarkan ke seluruh penjuru dunia yang tidak mencantumkan nama Israel pada globe mini tersebut. Hanya beberapa puluh ribu saja yang dikirim ke Amerika sebagai contoh.
Sejak masalah ini terkuak, pejabat New York menginstruksikan penggeledahan terhadap seluruh toko penjual mainan di kota ini untuk mengumpulkan dan menghancurkan globe mini itu. Namun hanya Tuhan yang tahu berapa banyak globe mini yang telah dibeli anak-anak New York.
"Pihak Cina menyatakan bahwa Israel sangat kecil di peta dan mereka tidak dapat mencantumkan nama Israel pada globe itu. Pertanyaan saya adalah apakah nama Israel lebih besar dari Palestina? Bagaimana mungkin nama Palestina tertera tapi Israel tidak?" kata Peyser.
Menghadapi tekanan hebat dari berbagai pihak, perusahaan Dorian Global berpusat di New Jersey, pemasok mainan tersebut langsung meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan.
Cerita ini belum berakhir. Hal ini digunakan oleh Peyser untuk kembali mengampanyekan kepada dunia bahwa Israel adalah negara paling tertindas. Menurutnya, Israel menghadapi serangan dari berbagai arah. Ditambah lagi dengan boikot produk Israel oleh negara-negara Eropa, Arab, dan Muslim, begitu juga oleh Cina.
Kolumnis New York Post ini tidak menyebutkan berapa banyak aksi teror, serangan, kejahatan anti-kemanusiaan, dan kebengisan rezim yang diklaimnya sebagai pihak yang paling tertindas di dunia ini.(Irb/sbl)
Sumber : http://www.bluefame.com/index.php?showtopic=332346