Selasa, 20 April 2010

Subhag Swami Maharaj 40 Tahun Keliling Dunia

Do you want to share?

Do you like this story?

Hari ini Gokiel Abiez berkata mengenai"



LEBIH dari empat dasawarsa, Subhag Swami Maharaj menye­barkan ajaran Hindu ke seluruh dunia. Pria kelahiran Calcutta, India, itu sudah menyentuh hampir setengah belahan bumi. Berbagai negara pernah dia datangi. Mulai Amerika Serikat, Thailand, Indonesia, Nepal, Swiss, Inggris, hingga Kanada.

''Seingat saya, ada lebih dari 20 negara. Mungkin lebih,'' ka­ta Subhag Maharaj sambil ter­se­nyum ketika ditemui Jawa Pos se­telah mengisi acara bedah buku Bhagavadgita di aula Bharawira Polwiltabes Surabaya Jumat (16/4).

Puluhan negara telah dia jela­ja­h­i untuk mengajarkan kitab yang menjadi sumber dari kitab suci Weda itu. Dia juga telah men­jelajah beberapa wilayah Indonesia. Mi­salnya, Bali, Kali­man­tan, Su­la­wesi, dan Lombok. Kun­jungan ke Surabaya merupakan kun­jungan yang kedua.

Menurut dia, Bhagavadgita memiliki arti nyanyian Tuhan. Lewat lagu itulah, Tuhan berbicara kepada manusia. "Dengan itu, manusia akan merasakan kedamaian dan rasa penuh pengetahuan yang abadi," ujarnya sambil tersenyum.

Subhag Maharaj mempelajari Bhagavadgita sejak kecil. Bahkan, sebelum dia mengenyam bangku sekolah. Keluarganya memang termasuk keluarga yang sangat religius. Sang nenek, ayah, dan ibu rajin ke kuil dan banyak menceritakan kisah tentang Tuhan kepadanya.

Kisah-kisah itu membuat dia me­miliki cita-cita sejak kecil. Bukan men­jadi dokter atau tentara. "Saya selalu ingin jadi orang suci," ungkapnya.

Hal itulah yang akhirnya mem­buatnya memutuskan masuk di Radha Londanesvsra Temple di Lon­don pada 1970 sebagai Brah­macari. Kini, ketika ditanya berapa jumlah kakak atau adiknya, dia akan menjawab ribuan. "Saya bukan lagi milik manusia. Saya milik Tuhan. Karena itu, semua orang adalah saudara saya," tegasnya.

Menurut Subhag Maharaj, ji­ka orang tidak ingat kepada Tuhan, wajah mereka akan terlihat berbeda. Setebal apa pun make-up yang mereka kenakan, sebanyak apa pun perhiasan yang mereka pakai, di wajah mereka terlihat kesedihan. "Kamu tidak akan bisa menyembunyikannya," tuturnya.

Lantas, bagaimana jika Tuhan dijadikan alasan untuk berperang? Me­nurut dia, mereka yang mela­kukan itu memang tidak melupakan Tuhan. Namun, mereka melupakan arti cinta Tuhan yang sebenarnya. "Kalau kamu ingat cinta Tuhan, kalau kamu mencintai Tuhan, kamu akan mencintai semuanya (manusia)," jelasnya. (rum/c6/nda)

---

Tentang Subhag Swami Maharaj

- Lahir di Calcutta menjelang Natal 1940

- Menyebarkan ajaran sejak '70-an

- Vegetarian, tidak makan produk hewani, tetap minum susu

- Saat sedih atau sakit, memulihkan diri dengan menyebut nama Krsna, menari atau menyany


:

YOU MIGHT ALSO LIKE

Advertisements

Advertisements