Semalam sore seperti biasanya aku dan beberapa teman sekantor datang dan bergabung di disuatu tempat, ya..tempat yang persis ditepi jalan, dijadikan pos untuk saling berbagi suka dan duka serta tempat bertukar informasi sebagai kegiatan yang rutinitas.
Sore itu kami minum arak sekedar mengisi waktu sambil berdendang menyanyikan beberapa buah lagu favorit yang diiringi dengan sebuah gitar. Waktupun tak terasa sudah berlalu, jam menunjukan pukul 20.00 wib. Bermaksud hendak mencari udara segar atau sekedar “membuang hasil pengolahan arak”, aku berjalan dari tempat itu ke depan sekira 10 langkah.
Tiba-tiba melintas sebuah mobil truck dengan kecepatan yang lumayan. Terkejut melihat aku, supir truck berusaha mengindar dengan membanting setir kekanan, uups…aku terhindar, tapi naas bagi truck itu menabrak sebuah pohon. Sungguh kejadian yang sangat cepat, pohon itupun tumbang tepat menimpah aku, batang pohon sebesar paha tertimpa tepat diwajahku.
Sebenarnya teman sekantor menyaksikan peristiwa itu, tragisnya… mereka tidak mau menolong sembari tetap bernyanyi dengan asyik, “Sungguh tega kalian teman-teman”. ingin rasanya aku berteriak minta tolong, tapi apa daya batang pohon yg menimpa berada tepat dimulut dan hampir menutup hidungku yg sudah mulai sulit bernafas.
Kedua tanganku pun tak kuasa bergerak, aku berusaha meronta dari tindihan batang pohon itu. Usahaku tidak sia-sia, batang pohon mulai bergelinding dari wajahku. Bukannya terasa lega, batang pohon itu bergelinding pindah menindih leherku. merasa tersesak aku minta tolong sekeras-kerasnya, tapi tidak bisa mengeluarkan suara sebab leherku sudah tercekik batang pohon. Dada sudah penuh sesak, mungkin inilah ajalku, dalam hati aku berdoa sambil menangis.
Lalu tiba-tiba………..Aku terbangun dari mimpi, kulihat kaki kanan istriku memang melintang tepat di leherku, dengan segera kuhempaskan kakinya….”batang pohon sialan…!!! hampir mati aku gara-gara kau..!!!”.
Aku duduk dengan nafas ngos-ngosan sambil merenung, …Iiih sungguh tega teman-teman sekantorku yang tak mau menolong aku.
“Ada apa pa ?” tanya istriku yg juga terbangun dari tidurnya. “Ada apa ada apa lagi kau bilang…!!!, aku tertimpa pohon, teman-teman sekantorku nggak mau menolong aku” kataku.
“Pohon apa?, mana pohonnya pa? ” tanya istriku keheranan. “Pohon itu kakimu…!!!!” imbuhku. “Sory deh..pa” katanya sembari tersenyum-senyum.
Sumber : http://wakakapedia.com/wiki/teganya-temanku