Selasa, 30 Maret 2010
gara-gara jam tangan..., cuma jam tangan...
Jam tangan
Seorang pemuda sedang dalam perjalanan kembali ke Jakarta dengan kereta api. Persis, di depannya duduk seorang bapak yang kebetulan sedang memakai jam tangan. setelah lama berdiam diri, sambil menguap sang pemuda bertanya kepada bapak tsb, "Maaf, jam berapa sekarang pak?" Sebuah pertanyaan yang bisa kita lakukan dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun, dan biasanya kita selalu mendapat jawaban. Tapi kali ini sungguh tidak terduga, si bapak diam saja. Mengira sang bapak agak kurang dengar, pemuda tersebut mengulanginya sampai tiga kali, namun sang bapak tetap diam tidak bergeming sedikitpun.
Merasa kesal, pemuda langsung mencolek bapak tersebut dan berkata, "Saya heran, mengapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya? apa sih susahnya?" tanyanya kesal.
Si bapak menjawab dengan tenang, "Bukannya saya ngga mau menjawab, tapi nanti kalau saya jawab, kita pasti ngomong2 lagi soal ini, soal itu... terus, sampia nanti kita jadi akrab."
Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, terus dia tanya lagi, "Lalu apa salahnya kalau kita jadi akrab?"
Si Bapak bilang, "Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya di Gambir. kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama2, terus saya pasti memperkenalkan mereka sama kamu."
Si pemuda tambah bingung, "Terus pak?" tanyanya lagi penasaran.
"Istri saya itu orangnya baik sekali sama semua orang. Nanti dia pasti nawarin kamu mampir kerumah. Nanti kamu mampir dan pasti mandi dirumah saya, terus makan dirumah saya. Kamu nanti lama2 bisa akrab dengan anak gadis saya dan kamu bisa jadi pacar anak saya, dan lama2 kamu bisa jadi menantu saya," lanjut bapak tersebut.
Sang Pemuda yang tadinya sudah bingung sekarang jadi makin bingung, lantas dia tanya, "Terus apa hubungannya sama pertanyaan saya yang pertama?"
Sambil berdiri dan dengan lantang bapak tersebut menjawab, "Masalahnya... saya tidak mau punya menantu ngga modal seperti kamu, jam tangan saja ngga punya!!"
YOU MIGHT ALSO LIKE